GenPI.co - Mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas blak-blakan memastikan tidak ada militansi bernapas agama tertentu di dalam KPK.
Hal tersebut diungkapkan Busyro Muqoddas dalam diskusi virtual bertema Nasib KPK, Polemik Tes Wawasan Kebangsaan dan Muatan Pelecehan Perempuan yang ditayangkan melalui akun YouTube JIB Post.
BACA JUGA: Suara Lantang Pendiri OPM Beber Veronica Koman: Provokator Papua
"Saya bersaksi, selama 4 tahun di sana dan selama itu saya terus menjalin hubungan yang sangat lekat dengan teman-teman di KPK, itu tidak ada militansi bernapas agama tertentu itu tidak ada, sama sekali tidak ada," jelas Busyro Muqoddas, Minggu (9/5).
Menurut Ketua PP Muhammadiyah ini, bahwa hubungan lintas agama di KPK sangat kompak.
Sebab, KPK tempat berkumpulnya Kristen yang saleh, Hindu yang saleh, Islam yang saleh, dan Buddha yang saleh.
Busyro Muqoddas pun mengaku telah lama mendapat informasi terkait adanya isu KPK yang dijadikan sebagai markas militansi taliban.
BACA JUGA: Taktik Kuno Pasukan Setan TNI Bikin KKB Teroris Papua Kocar-kacir
Bahkan, ia mendapat informasi bahwa beberapa waktu belakangan KPK dikuasai sejumlah pegawai yang beragama Islam. Padahal, isu tersebut sama sekali tidak benar.
"Ya bagaimana yang kemarin-kemarin sudah saya sampaikan, isu itu antara lain disebarkannya, ditebarkannya bahwa KPK itu menjadi markas dari militansi Taliban, seakan-akan dikuasai oleh pegawai yang Islam saja," jelas Busyro Muqoddas.
Busyro Muqoddas dengan tegas mengkritisi seleksi pimpinan KPK yang melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Hal itu, tentu didasari atas asumsi bahwa KPK rawan gerakan radikal.
"Nah, jadi ini rangkaian yang menarik mengapa saya sebutkan ada proses-proses politik politisasi yang tidak mengandung adab sama sekali. Yang kemudian, yang terakhir diikuti dengan proses alih status sekarang ini berdasarkan Perkom Pimpinan KPK yang sekarang ini," pungkas Busyro Muqoddas.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News