Akademisi UI Beberkan Soal Ujian Wawasan Kebangsaan KPK

10 Mei 2021 18:40

GenPI.co - Pengamat komunikasi Ade Armando menilai bahwa narasi pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akibat pergantian status kekaryawanan penyidik KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN) itu berlebihan.

Pasalnya, pegawai yang dinyatakan tidak lulus uji wawasan kebangsaan itu hanya persentase kecil saja.

BACA JUGADiciduk KPK, Harta Bupati Nganjuk Bikin Jiwa Miskin Meronta-ronta

“Pegawai yang ikut tes itu 1351 orang, sementara yang tidak dianggap memenuhi syarat hanya 75 orang. Artinya, cuma lima persen yang tidak lulus,” ujarnya dalam video di kanal YouTube CokroTV, Sabtu (8/5/2021).

Menurut Ade, para pegawai yang tidak lulus itu berusaha membangun kisah drama tragis untuk menjelaskan alasan tidak lulus.

“Narasinya bukan mereka tidak lulus karena tak memiliki wawasan kebangsaan yang cukup, tapi mereka tidak lulus karena berintegritas. Jadi, yang lulus tes tidak berintegritas, sementara yang tidak lulus itu berintegritas,” ungkapnya.

Akademisi UI itu mengaku bahwa dirinya tak tahu persis isi sesungguhnya tes tersebut. Namun, dari pemberitaan media, Ade menilai isi ujiannya sangat masuk akal.

Menurutnya, ujian tersebut terbagi menjadi dua bagian. Pertama, uji psikologis dengan pengukuran skala likert.

“Setiap orang diminta menilai sebuah kalimat yang diajukan dari skala sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Dari jawaban para peserta, penguji bisa memperkirakan kecenderungan psikologis orang tersebut ke arah mana,” tuturnya.

Kedua, peserta akan diwawancara oleh tim penguji dengan bahasan beragam, mulai dari Organisasi Papua Merdeka (OPM), Darul Islam, PKI, HTI, FPI, kebijakan pemerintah, narkoba, dan lain sebagainya.

“Dalam wawancara itu, lazim pertanyaan melebar ke mana-mana. Intinya, tim penguji berusaha mempelajari secara mendalam sikap peserta dengan isu yang dianggap terkait dengan komitmen kebangsaan orang tersebut,” paparnya.

Oleh karena itu, Ade menegaskan bahwa uji wawasan kebangsaan itu bukan ujian yang mengada-ada.

BACA JUGAJangan Kanget! Sebegini Harta Bupati Nganjuk yang Ditangkap KPK

“Orang yang terlibat sebagai pengujinya pun datang dari beragam lembaga, seperti Badan Kepegawaian Negara (BKN), BIN, Badan Intelijen Strategis, Pusat Intelijen TNI AD, Dinas Psikologi TNI AD, hingga BNPT,” tegasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

KPK   Ade Armando   Psikologis   ASN   Kebangsaan  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co