Pengamat Politik Sebut Kasus Korupsi Tidak Bisa Menumbangkan PDIP

11 Mei 2021 21:20

GenPI.co - Pengamat politik Dedi Kurnia Syah memberi tanggapan terkait PDIP dan PKB yang saling lempar status kader Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat yang terjerat kasus jual beli jabatan.

Menurutnya, bagi Parpol besar semacam PDIP mungkin tidak signifikan berpengaruh terhadap suara elektoralnya.

BACA JUGAPDIP-PKB Cuci Tangan, Bukti Dukung Bupati Nganjuk Sangat Jelas

"Terlebih mayoritas pemilih PDIP memiliki loyalitas sangat kuat. Sebaliknya, bagi PKB jika ada kader terjerat kasus korupsi," ujarnya kepada GenPI.co, Selasa (11/5/2021).

Menurut Dedi, pengaruh kasus korupsi bisa saja signifikan terhadap PKB mengingat afiliasi PKB yang cenderung islami.

"PDIP terbukti tetap menduduki posisi teratas dalam raihan elektabilitas dalam survei, sementara kader terjerat korupsi atau yang diisukan korupsi sangat banyak," katanya.

Dedi juga memberi contoh terkait skandal bansos yang melibatkan mantan Menteri Sosial Juliari Batubara dan beberapa kader di parlemen, termasuk kasus Harun Masiku.

"Bahkan untuk bansos sudah disinggung media nasional adanya keterlibatan putra mahkota 'lurah' juga madam bansos, semua rasanya tidak begitu memengaruhi pemilih," katanya.

Kendati begitu, menurutnya, pemilih harus tahu dan sebaiknya menghindari Parpol dengan kader korup.

Sebelumnya diketahui bahwa KPK membenarkan melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Nganjuk.

BACA JUGASoal Pasar Tanah Abang, Politikus PDIP Sentil Anies Baswedan

"Benar, KPK melakukan tangkap tangan di Nganjuk," ucap Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah Reporter: Panji
PDIP   Bupati Nganjuk   PKB   Korupsi   OTT  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co