Tes Wawasan Kebangsaan Terkesan Melecehkan Kaum Perempuan

14 Mei 2021 04:30

GenPI.co - Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia) Ray Rangkuti memberi tanggapan terkait dinonaktifkannya 75 staf Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Akhirnya, palu godam kehancuran itu, makin keras berdentum. Ketua KPK Firli Baguri menonaktifkan 75 staf KPK karena dianggap tidak lulus wawasan kebangsaan,” ujarnya kepada GenPI.co.

BACA JUGA: Akademisi Blak-blakan, TWK KPK untuk Enyahkan Kelompok Taliban

Menurut Ray, hal tersebut sangatlah menyedihkan dan menyesakkan.

Sebab, tepat dua hari jelang idul Fitri, dan 10 hari jelang peringatan 23 tahun reformasi, KPK menghadapi masa paling kelam dalam sejarahnya.

“UU direvisi untuk memaksa lembaga ini berada di bawah presiden, lalu staf yang memiliki reputasi hebat dinonaktifkan karena alasan sumir, tidak lolos ujian wawasan kebangsaan,” katanya.

Bukan tanpa alasan, menurut Ray keputusan ketua KPK terkesan sumir karena tidak jelasnya kriteria wawasan kebangsaan yang dimaksud.

“Jika merujuk pada poin-poin pertanyaan dalam tes wawasan kebangsaan, hampir sulit membuat kesimpulan bahwa seseorang tidak memiliki wawasan kebangsaan,” katanya.

BACA JUGA: Anggota DPD Lontarkan Kritik Tajam untuk KPK, TWK Disebut Sesat!

Oleh karena itu, kata Ray, banyak warga masyarakat dan ormas yang telah menyatakan agar hasil tes tersebut dibatalkan.

“Bukan saja karena sangat sumir, tapi bahkan dipandang punya kecenderungan melecehkan kaum perempuan dan memunculkan sensitifas paham keagamaan,” ujar Ray Rangkuti.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co