GenPI.co - Wakil Presiden Forum Pengacara Kesatuan Tanah Air (FAKTA) Mukhlis Ramlan mengkritik pernyataan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.
Seperti diketahui, Ngabalin menggunakan kata-kata yang kurang etis saat menanggapi Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM Busyro Muqqodas.
BACA JUGA: Eks Demokrat Bongkar Alasan Ali Ngabalin Sindir Busyro Muqodas
Mukhlis pun berharap agar Ngabalin segera bertobat dengan menggunakan kata-kata yang santun.
“Semoga masih ada jalan untuk bertobat Bang Ali (Ali Mochtar Ngabalin, red), tidak begini cara menghamba pada kekuasaan,” ujar Mukhlis dalam siaran pers pada Jumat (14/5).
Ngabalin menyebut pihak yang mengkritik proses tes wawasan kebangsaan (TWK) pegawai KPK sebagai orang yang tidak saja tolol, tetapi memiliki cara berpikir terbalik dan otaknya sungsang.
Mukhlis menilai Ali Mochtar tidak saja berbeda pendapat, tetapi justru menyerang balik pihak-pihak yang mengkritik proses TWK pegawai KPK.
Sebelumnya, Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM Busyro Muqqodas menyebut riwayat KPK tamat di tangan pemerintahan Presiden RI Joko Widodo.
Pernyataan itu disampaikan Busyro menyikapi penonaktifan 75 orang pegawai KPK yang tak lulus tes wawasan kebangsaan.
Diketahui sebagian dari 75 orang itu dikenal sebagai sosok-sosok yang berintegritas dan berdedikasi pada pemberantasan korupsi, seperti penyidik senior Novel Baswedan dan penerima tanda kehoramtan Satyalancana Wira Karya, Sujanarko.
Busyro mengatakan KPK telah dilemahkan sejak Jokowi mengirim Surat Presiden ke DPR RI untuk merevisi UU KPK.
Setelah itu, sejumlah peristiwa memperlemah KPK secara perlahan.
Mukhlis pun menilai pernyataan Ngabalin terhadap Busyro Muqoddas, tidak hanya melukai institusi Muhammadiyah tetapi juga melakukan hinaan serius terhadap seluruh kader Muhammadiyah.
“Jika kritik dibalas hinaan maka ini tanda kejatuhan bahkan kehancuran,” ujar Mukhlis.
BACA JUGA: Ali Ngabalin Rusak Citra Jokowi, Ketua Muhammadiyah Bongkar Ini
Selain itu, Mukhlis juga menanyakan mengenai status Ali Mochtar di pemerintahan Jokowi.
“Bagi kami, Bang Ali hanya Tenaga Ahli Utama KSP tetapi terkadang juga merangkap Jubir Presiden,” ujar Mukhlis. (fri/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News