Pernyataan Lantang Rocky Telak, Ali Ngabalin Bisa Tersudut

15 Mei 2021 19:48

GenPI.co - Pengamat politik Rocky Gerung menyampaikan pendapatnya terkait Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin yang menyebut Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM Busyro Muqoddas berotak sungsang.

Menurut Rocky, bertengkar antarpribadi memerlukan rumus yang jelas, sehingga tak bisa dilakukan dengan seenaknya.

BACA JUGA: Akhirnya Novel Baswedan Blak-blakan, Firli Bahuri Bisa Tersudut

“Ilmu bertengkar itu penting, supaya nggak naik darah terus. Sayangnya, istana tak punya ilmu bertengkar, makanya mereka naik darah terus,” ujar dia dikutip GenPI.co dalam video di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu (15/5/2021).

Rocky menilai bahwa juru bicara istana hingga menteri-menteri di pemerintahan Presiden Joko Widodo kerap memberikan argumen adhominem secara terselubung.

“Secara terus menerus, istana kelebihan kedunguan atau berlebih dalam membuat logical fallacies,” ungkapnya.

Akademisi itu juga menyatakan bahwa istilah dungu yang kerap dia pakai dalam kritik terhadap pemerintah tidak termasuk dalam ad hominem.

Pasalnya, dungu adalah terjemahan lain dari logical fallacies atau kesalahan logika.

“Itu dari kata fallacious, tapi kita nggak bisa terjemahkan itu secara langsung ke bahasa Indonesia. Paling dekat, ya, gagal nalar. Gagal nalar itu dungu,” kata Rocky.

BACA JUGA: Hidayat Nur Wahid Komentar Keras, Israel Dibikin Tersudut

Filsuf itu menuturkan jika dia memakai istilah idiot, maka hal itu bisa untuk dipermasalahkan. Sebab, idiot itu mengacu kepada seseorang, sementara dungu hanya berarti gagal nalar.

“Saya menemukan kata itu sebagai kata yang simple, karena hanya dua suku kata ada di dalam KBBI. Terkadang kita susah menemukan arti bahasa Indonesia untuk beberapa istilah yang teknis,” tutur dia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co