GenPI.co - Andaikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerja sama dengan Indonesia Corruption Watch (ICW), hal tersebut bisa mengkhawatirkan.
Sebelumnya akademisi politik, Philipus Ngorang, menilai bahwa aliran dana asing yang diterima oleh ICW adalah hal lumrah.
BACA JUGA: Febri Kasih Warning ke Pegawai KPK Selanjutnya, Begini Katanya!
Pasalnya, ICW adalah organisasi nonpemerintah yang bisa menerima dana bantuan dari pihak manapun.
“Aliran dana dari luar negeri itu pasti ada, karena kebanyakan LSM pasti begitu. Mereka pendanaannya banyak dibantu dari luar negeri,” ujarnya kepada GenPi.co.
Namun, hal itu jadi tidak lumrah kalau dananya dialirkan melalui KPK.
“ICW itu LSM, mereka wajar jika dapat aliran dana. Lalu, untuk apa KPK ada di situ?” ungkapnya.
Meskipun begitu, pengajar di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie itu mengatakan bahwa ada kemungkinan hal tersebut benar-benar terjadi.
“KPK bisa saja kerja sama dengan ICW dan pengaliran dana itu benar-benar bisa terjadi. Hal itu memang mengkhawatirkan,” katanya.
Ngorang memaparkan bahwa kerja sama tersebut membahayakan, sebab netralitas kedua lembaga tersebut menjadi dipertanyakan.
“ICW itu sendiri benar-benar netral atau tidak? Seharusnya kan ICW itu netral,” paparnya.
BACA JUGA: Ngabalin Banjir Kritikan Pedas, Pakar Top: Upaya Pelemahan KPK
Menurutnya, jika netralitas ICW saja dipertanyakan, maka adanya aliran dana tersebut juga bisa mengaburkan posisi KPK sebagai lembaga independen.
“Independensi dari KPK bisa hilang jika aliran dana ini benar-benar terjadi secara sistematis,” tuturnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News