GenPI.co - Mantan Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi angkat suara terkait surat keputusan (SK) yang menonaktifkan 75 pegawainya.
"Yang pertama, kita masih memegang pernyataan pimpinan KPK sebelumnya. Bahwa, tidak ada pemecatan terhadap 75 pegawai KPK, ini yang lagi kita pegang," ujar dia dalam pernyataannya kepada GenPI.co, Minggu (16/5/2021).
BACA JUGA: Eks Pengacara Habib Rizieq Beber Ini, Ternyata Novel Baswedan
Johan Budi juga meyakini bahwa ketua KPK Firli Bahuri dan pimpinan KPK akan melihat kinerja baik dari 75 anggota KPK yang tidak lulus dalam tes wawasan kebangsaan (TWK).
"Saya yakin Pak Firli dan pimpinan KPK akan melihat kerja-kerja 75 orang itu yang sudah belasan tahun di KPK," katanya.
Tak hanya itu, menurut Johan Budi akan ada rencana rapat mengenai pendapat dan usulan terhadap 75 awak KPK yang tidak lolos TWK tersebut.
"Nanti setelah lebaran, pekan depan kan rencananya ada rapat dengar pendapat. Saya belum tahu kapan, nanti kita akan tanyakan sejauh mana penyelesaian dari 75 pegawai yang tidak lolos itu," terang Johan Budi.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Penyidik Senior KPK Novel Baswedan tidak akan tinggal diam dengan keputusam pimpinan KPK yang menonaktifkan 75 kru Antirasuah.
"Sikap kami jelas, kami akan melawan," tegas Novel.
Tidak hanya itu, Novel juga mempertanyakan alasan Firli Bahuri yang memintanya menyerahkan tugas dan tanggung jawab sesegera mungkin setelah dinonaktifkan.
"Ini asesmen, lho, bukan penyaringan, bukan seleksi. artinya tidak akan putus dan tindakan itukan bisa dilihat sebagai tindakan yang sewenang-wenang," kata Novel.
BACA JUGA: Pengakuan Abraham Samad Mengejutkan, KPK Tanpa Novel Baswedan...
Novel Baswedan juga menilai surat keputusan (SK) terkait penonaktifan awak Antirasuah tampak kesewenang-wenangannya.
Sebab, menurutnya, ada tindakan-tindakan kelebihan melebihi kewenangan yang dimiliki.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News