GenPI.co - Muhammadiyah menyebut Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin sebagai seseorang yang tuna adab.
Predikat Itu dilekatkan lantaran Ngabalin menyebut Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas berotak sungsang.
BACA JUGA: Kabar Baik Soal KKB Papua! 3 Angkat Tangan, yang Lain Ditunggu
Pakar hukum tata negara Refly Harun pun mengomentari pernyataan Muhammadiyah tersebut, dalam kana YouTube-nya.
"Luar biasa, tuna itu tidak, adab itu sopan santun, jadi tidak ada sopan santunnya," ujarnya , dipantau Senin (17/5).
Terkait ucapan otak Sungsang, Refly mengatakan bahwa Ngabalin bisa saja dilaporkan ke kepolisian oleh Busro Muqoddas.
Namun Refly mengapresiasi lantaran hal tersebut tidak dilakukan.
Padahal, lanjutnya hal tersebut menyangkut nama besar Muhammadiyah sebagai salah satu ormas besar di Indonesia.
BACA JUGA: Tumben Ferdinand Sindir Jokowi: Gimana Pak Presiden Sikapnya?
Dosen tetap ilmu hukum di Universitas Tarumanagara itu melanjutkan bahwa sebelumnya seseorang pernah dipolisikan dengan tuduhan penyebaran kebencian lantaran oleh sebuah organisasi besar.
“Tapi itu tidak dilakukan,”katanya.
Muhammadiyah hanya meminta agar Presiden Joko Widodo untuk mengevaluasi Ngabalin.
Sementara terkait ucapan otak sungsang itu. Refly mengucapkan bahwa tidak ada muatan politik di dalamnya.
“Itu hanya ucapan ngawur saja.” ucap Refly Harun.(JPNN/GenPI)
BACA JUGA: Gerindra Sebut Ngabalin Kurang Etis, Busyro Juga Dikritik Soal..
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News