GenPI.co - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan rancangan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal.
“Pada 2022 kami tadi sudah menyampaikan beberapa hal. Meskipun tidak pasti, akan melakukan beberapa rancangan awal,” katanya usai rapat dengan Komisi XI, Kamis (20/5/2021).
BACA JUGA: Pengamat Sebut Kinerja Jokowi Bikin Rakyat Galau
Sri Mulyani juga mengatakan pihaknya akan membahas indikator yang dijadikan asumsi awal.
Dia juga menyampaikan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,2 hingga 5,8 persen.
“Ini nanti kami harus terus kalibrasi dengan melihat data-data terkini. Kemudian inflasi di antara dua hingga empat persen. suku bunga sun 10 tahun 6,32 hingga 7,27 persen,” paparnya.
Selain itu menteri keuangan juga menargetkan nilai tukar antara 13.900 hingga 15.000 per USD.
BACA JUGA: Jadi Capres Potensial, Kinerja Ganjar Ternyata Tak Sebagus Jokowi
“Harga minyak antara 55 hingga 65 per barel dengan lifting antara 686 hingga 726 ribu barel per hari dan lifting gas 1.000.031 hingga 1.000.103 barel per hari equivalen minyak,” kata Sri Mulyani.
Rincian tersebut akan dibahas dengan komisi XI terkait asumsi makro, sedangkan dengan badan anggaran nanti akan mulai dengan beberapa termasuk rencana estimasi dari defisiti tahun depan yang ada di kisaran 4,51 hingga 4,85.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News