GenPI.co - Pengamat politik Rocky Gerung menilai bahwa karier Ketua DPP PDIP Puan Maharani hanya matang di internal partai, tetapi tidak baik dalam membangun relasi politik.
Pasalnya, Puan terlihat sangat kaku dan kurang mampu untuk mengeksploitasi isu yang sedang berkembang.
BACA JUGA: Analisis Tajam Rocky Gerung Soal Sikap Ganjar, Puan Dengarkan!
“Dia juga terlalu mengandalkan ‘darah biru’ yang dia miliki. Di situlah jebakan sebenarnya,” ujar dia, dikutip GenPI.co dari video di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin (24/5/2021).
Rocky pun membandingkan Puan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang sama-sama memiliki ‘darah biru’.
“Bedanya, AHY mampu mengolah politik nasional, karena dia memang pintar. Ini hanya soal kecerdasan dalam berpolitik,” ungkapnya.
Filsuf itu menambahkan bahwa Puan memiliki potensi untuk menaikkan citra diri lewat tim yang dimiliki sekarang ini.
“Dia bisa tampil secara lebih aktif, bukan reaksioner saja. Sebab, seringkali Puan itu tampilnya reaksioner saja,” katanya.
Lebih lanjut, Rocky mengaku dirinya menghormati proses politik di PDIP. Namun, tidak diundangnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam acara pengarahan kader PDIP oleh Puan di Semarang pada Sabtu (22/5/2021) lalu menunjukkan adanya konflik internal partai.
“Itu menunjukkan bahwa pertama, ada konflik internal. Kedua, Bu Mega tak menginginkan orang selain trah Soekarno untuk menjadi pengganti dia. Ketiga, faksi-faksi di PDIP sedang berebut panggung,” tegas dia.
BACA JUGA: Mendadak Ruhut Sitompul Bikin Rocky Gerung Terpojok: Menggerung..
Akademisi itu menilai bahwa peristiwa ini bisa menjadi pelajaran bagus bagi PDIP agar tidak terlalu ketat terkait trah Soekarno.
“Nama Bung Karno itu nama sebuah bangsa, bukan nama sebuah keluarga. Hal itu justru mengecilkan profil Bung Karno, apalagi Bu Mega dan Puan itu kurang bergaul dalam politik internasional, padahal Bung Karno jago soal itu,” tuturnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News