GenPI.co - Akademisi politik Kris Nugroho menilai bahwa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkontribusi besar dalam mendukung kemenangan PDIP pada beberapa pemilu sebelumnya.
Oleh karena itu, PDIP seharusnya menghargai peran Ganjar dalam menjalani karier politiknya.
“Jangan sampai seorang kader dianggap menyimpang, mendahului kehendak partai, atau melakukan manuver pribadi, lalu begitu saja disingkirkan dan dibuang,” ujarnya kepada GenPI.co beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Mohon Jangan Emosi, Ganjar Bisa Menang Seperti SBY dan Jokowi
Lebih lanjut, Kris menilai bahwa apa yang dilakukan Ganjar dalam berpolitik sebenarnya belum kelewatan dan tak seperti yang dikatakan oleh Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto.
Pasalnya, menurut pengajar di Universitas Airlangga itu, posisi Ganjar yang kuat dalam berbagai survei itu merupakan hal wajar.
“Nama dia diperhitungkan dan diterima oleh masyarakat dalam berbagai survei itu bukan salahnya Pak Ganjar. Sebab, pihak-pihak survei itu juga sudah berupaya untuk menunjukkan figur-figur yang relevan dan bisa diproyeksikan menjadi capres dan cawapres pada 2024,” ungkapnya.
Selain itu, Kris mengatakan bahwa nama Ganjar sudah dikenal baik di masyarakat Jawa Tengah. Nama Ganjar bahkan sudah dikenal di luar masyarakat Jawa Tengah.
“Nama dia sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Oleh karena itu, tidak bisa disalahkan langsung ke Ganjar dan langsung bilang bahwa dia kelewatan,” katanya.
BACA JUGA: Puan kok Jegal Ganjar, Pilpres 2024 kan Masih Jauh
Menurut Kris, elektabilitas Ganjar yang tinggi bukanlah kesalahan fatal. Pasalnya, hal itu tidak melanggar AD/ART partai secara langsung.
“Kecuali kalau Ganjar melanggar AD/ART partai, maka itu baru bisa dikatakan sebagai kelewatan. Ini, kan, Ganjar kader PDIP terbaik dan dia aset yang besar bagi PDIP,” paparnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News