Kasus HRS Bak Drama Thriller, Panggungnya Luar Biasa

29 Mei 2021 20:10

GenPI.co - Kasus Habib Rizieq Shihab (HRS) disebut seperti sebuah drama thriller politik dalam panggung hukum Indonesia. Ceritanya diungkap akademisi politik Hamka.

Dia memberikan pandangannya terkait vonis delapan bulan penjara ke mantan pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab (HRS).

Semua yang terkait kasus kerumunan di Petamburan, Jakarta Pusat, dianalisis dengan detil.

BACA JUGA:  Mendadak Pengamat Bilang Hukuman Habib Rizieq, Isinya Mengejutkan

“Kesalahan Habib Rizieq itu sengaja dicari-cari oligarki yang sangat khawatir dan takut kekuasaannya tumbang,” ujarnya kepada GenPi.co, Sabtu (29/5).

Hamka menjelaskan bahwa oligarki yang dia maksud adalah kelompok penguasa di bidang ekonomi dan politik Indonesia.

BACA JUGA:  Mendadak Politikus PSI Beber Vonis Habib Rizieq: Hakim Kayak...

Lebih lanjut, Hamka mengatakan bahwa kasus protokol kesehatan HRS bukan kasus hukum.

“Kasus itu jelas kasus politik. Sebab, jika kasus Habib Rizieq adalah kasus hukum, maka sudah seharusnya semua pelanggar prokes dihukum. Kenapa hanya Habib Rizieq yang dihukum?” katanya.

BACA JUGA:  Simpatisan Habib Rizieq Dipulangkan, Peringatan Polisi Keras!

Pengajar di FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta itu juga mempertanyakan kerumunan yang ditimbulkan banyak pelanggar protokol kesehatan (prokes) beberapa waktu lalu.

“Banyak orang yang melanggar prokes, lalu apakah mereka dibawa ke pengadilan untuk diadili?” ungkapnya.

Menurut Hamka, hukum harus bertindak adil dan tak boleh ada diskriminasi.

“Semua orang sama di hadapan hukum. Sayangnya, saat ini di Indonesia belum seperti itu,” tuturnya.

Oleh karena itu, Hamka menegaskan bahwa kasus HRS ini adalah kasus politik, bukan hukum.

“Hukum hanya dijadikan alat saja oleh penguasa untuk menghabisi Habib Rizieq,” tegasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co