GenPI.co - Akademisi Rocky Gerung blak-blakan buka suara terkait pelantikan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dilantik menjadi aparatur sipil negara (ASN), Selasa (1/6).
Pelantikan itu tetap dilaksanakan, meski mendapat protes dan penolakan dari banyak pihak, termasuk para pegawai KPK yang hendak dilantik.
Menurut Rocky Gerung, KPK bisa dengan mudah memakai segala macam aturan untuk memaksa seseorang dilantik sebagai ASN.
"Namun, orang yang dipaksa untuk dilantik itu akan menolak hatinya," kata Rocky Gerung dikutip GenPI.co dalam video di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (2/6).
Rocky Gerung menilai, hal semacam itu sama persis dengan apa yang menimpa ilmuwan Galileo Galilei pada sekitar abad ke-11.
"Saat itu Galileo disuruh minta maaf pada Paus di Roma, karena menganggap bahwa bumi bukan pusat tata surya. Hal itu bertentangan dengan prinsip gereja yang mengatakan bahwa bumi adalah pusat tata surya," jelasnya.
Mantan dosen filsafat Universitas Indonesia itu mengungkapkan bahwa Galileo saat itu menuruti perintah tersebut.
Namun, hati kecil Galileo menolak untuk meminta maaf, karena dia tahu bahwa ajaran gereja itu salah.
"Lalu, 200 tahun kemudian gereja baru koreksi bahwa memang gereja yang salah," ungkap Rocky Gerung.
Filsuf itu menilai bahwa hati kecil para pegawai KPK itu menolak. Oleh karena itu, para pegawai KPK itu hanya berbaju ASN saja, tetapi hatinya tak bersama dengan lembaga antirasuah tersebut.
"Ini sesat, karena memaksa orang untuk mengakui suatu hal yang sebenarnya tidak dipercayai orang tersebut," ungkapnya.
Rocky Gerung menjelaskan bahwa pelantikan tersebut adalah sebuah paradoks.
"Hal itu semacam paradoks. Di hari Pancasila, kita memaksa orang yang sebenarnya tidak lega untuk dilantik. Itu yang terjadi," pungkas Rocky Gerung.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News