GenPI.co - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut sasaran program pendidikan karakter di barak militer ke depannya juga terhadap orang dewasa.
Dedi Mulyadi mengatakan orang dewasa itu yakni yang menimbulkan keresahan di masyarakat. Semisal terlibat premanisme, mabuk di tempat umum, hingga tukang palak.
“Mereka yang tidak punya unsur pidana tapi bikin resah, dibawa ke barak militer setelah program untuk kedisiplinan anak selesai,” katanya dikutip dari JPNN.com, Senin (12/5).
Politikus Partai Gerindra itu menyampaikan program untuk orang dewasa meresahkan ini akan diterapkan dalam waktu dekat.
“Semoga Juni sudah mulai berjalan. Pemuda nakal, preman, yang mau jadi preman, tukang mabok, bikin onar, mengganggu investasi,” ujarnya.
Dia mengungkapkan Pemprov Jawa Barat juga akan bertanggung jawab kepada keluarga yang ditinggalkan.
“Anggota keluarga mereka kami suruh kerja. Jadi kuli bangunan, tukang pikul, macul. Kami kemudian beri upah, upahnya dikirim ke keluarga,” tuturnya.
Dedi Mulyadi sebelumnya mengatakan pembinaan karakter melalui semi militer bagi warga bermasalah ini penting dilakukan.
Sebab banyak kasus berupa pelaku pencurian yang dipenjara, kemudian setelah bebas malah justru semakin pintar menjalankan aksinya.
“Jika tindak pidananya ringan, divonis 6 bulan, awalnya nyuri ayam. Nanti jadi mencuri sapi. Malah pintar,” ucapnya. (mar5/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News