GenPI.co - Eks Imam Besar Habib Rizieq Shihab ternyata pernah melakukan pertemuan rahasia dengan Tito Karnavian saat menjabat Kapolri di Arab Saudi tahun 2018 dan 2019.
Salah satu yang dibicarakan pada waktu itu adalah untuk menghukum Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Permadi Arya (Abu Janda), Ade Armando, dan Denny Siregar.
Habib Rizieq blak-blakan menilai, semua orang itu melakukan penistaan agama. Meski Ahok telah dihukum, pada waktu itu dia meminta Kapolri Tito Karnavian untuk menghukum sisanya.
Permintaan itu disampaikan Habib Rizieq saat bertemu Tito Karnavian pada tahun 2018 dan 2019 di salah satu hotel bintang lima dekat Masjidil Haram Kota Mekkah.
Dalam dua kali pertemuan tersebut, dia siap tidak terlibat sama sekali dengan urusan politik praktis terkait Pilpres 2019 dengan beberapa syarat salah satunya menghukum para penista agama.
"Sebagaimana Ahok Si Penista Alquran diproses, maka selain Ahok seperti Abu Janda, Ade Armando, Denny Siregar, dan semua gerombolan mereka yang sering menodai agama dan menista ulama juga harus diproses hukum sesuai prinsip Equality Before The Law sebagaimana diamanatkan UUD 1945," jelas Habib Rizieq saat membacakan pleidoi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (10/6).
"Setop penodaan agama. Artinya siapapun yang menista/menodai agama apapun harus diproses hukum sesuai amanat UU Anti Penodaan Agama yang tertuang dalam Perpres No 1 Tahun 1965 dan KUHP Pasal 156a," sambungnya.
Habib Rizieq menganggap Denny Siregar sebagai buzzer Istana orang yang kebal hukum.
Pasalnya, Denny Siregar telah berkali-kali dilaporkan, namun pihak kepolisian tidak pernah memproses.
Bahkan, menurut Habib Rizieq, di salah satu tweet-nya Denny menyebut ada perintah langsung dari orang yang dianggap penting di pemerintahan untuk menghabisi Habib Rizieq.
"Jika cuitan ini benar, maka berarti memang ada rekayasa kasus saya dari penyidik. Namun, jika cuitan ini tidak benar, maka berarti fitnah terhadap polisi yang mestinya Denny Siregar diproses dan ditangkap," ungkap Habib Rizieq.
"Faktanya Denny Siregar dibiarkan hingga saat ini sehingga cuitannya menimbulkan berbagai asumsi negatif terhadap institusi kepolisian bahkan terhadap Istana Presiden," lanjutnya.
Rekayasa itu diyakini Rizieq dengan cuitan-cuitan hinaan dan fitnah lainnya yang dipropagandakan oleh para buzzerp seperti Abu Janda, Ade Armando, Eko Kunthadi, Guntur Romli, dan akun-akun media sosial lainnya.
"Kesemuanya ini semakin meyakinkan bahwa memang di sana ada operasi intelijen hitam berskala besar untuk menarget saya dan keluarga serta kawan-kawan," pungkas Habib Rizieq.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News