GenPI.co - Pakar komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga merespons munculnya wacana masa jabatan presiden selama tiga periode di era Joko Widodo (Jokowi).
Dia mengatakan bahwa partai besar akan menolak langkah Jokowi untuk maju tiga periode.
"Penolakan partai-partai besar itu nantinya telah memupus agenda para petualang politik," ujar Jamiluddin Ritonga kepada GenPI.co, Kamis (10/6).
Dia menilai para petualang politik yang haus dengan jabatak wajib ditolak. Hal itu, sahut Jamiluddin, akan merusak sistem demokrasi yang telah dibangun sejak reformasi dikumandangkan.
"Bangsa dan negara ini tidak boleh lagi kembali ke zaman kegelapan seperti pada Orde Lama dan Baru," jelasnya.
Selain itu, menurutnya, sejarah juga sudah membuktikan makin lama seseorang berkuasa akan besar peluangnya untuk korupsi.
"Ini artinya, ada korelasi lama berkuasa dengan perilaku koruptif," ucap Jamiluddin.
Penulis buku Perang Bush Memburu Osama itu mengatakan demokrasi Indonesia akan terjaga hanya dua periode masa jabatan saja.
"Masyarakat perlu pemimpin yang mumpuni, amanah, dan berintegritas," jelasnya.
Dengan adanya capres dan cawapres yang baru pada 2024, optimisme masyarakat diharapkan akan tumbuh.
Untuk itu, Jamiluddin menyarankan segera memunculkan capres dan cawapres terbaiknya lebih awal.
"Kepada mereka inilah nasib bangsa dan negara kita titipkan," pungkasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News