NasDem Bikin Bumerang Untuk Diri Sendiri! Baiknya Sadar

GenPI.co - Partai NasDem diketahui menggelar konvensi calon presiden (capres). Perhelatan tersebut tak melibatkan ketua umum partai politik (parpol).

Langkah partol itu pun dikritisi oleh pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga. Dia menyarankan agar NasDem perlu berkoalisi dengan partai lain untuk memenuhi ambang batas presiden.

"Untuk berkoalisi, Nasdem juga akan menghadapi kendala karena sudah menetapkan ketua umum partai politik tidak boleh ikut konvensi," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Jumat (17/6).

BACA JUGA:  Loyalis AHY beber Soal Habib Rizieq, Ucapannya Bikin Berdebar

Akademisi dari Universitas Esa Unggul itu menyayangkan tak ikut melibatkan ketua umum partai politik.

"Karena, beberapa ketua umum parpol seperti Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, dan Agus Harimurti Yodhoyono (AHY), juga disinyalir akan dicalonkan oleh partainya pada Pilpres 2024," jelasnya.

BACA JUGA:  Prabowo di Podcast Deddy, Strategi Memelihara Elektabilitas

Demokrat dan PAN dengan tegas sudah menyatakan tidak akan ikut konvensi. Bahkan, PKB memandangnya sebagai isapan jempol belaka.

"Partai politik tersebut dengan sendirinya akan sulit berkoalisi dengan Nasdem," lanjutnya.

BACA JUGA:  Salah Urus GKI Yasmin, Karier Politik Arya Bima Bakal Tercoreng

Kalau hasil konvensi akhirnya tak dapat diusung pada Pilpres 2024, hal itu akan menjadi bumerang bagi Nasdem.

"Para calon yang ikut konvensi dan masyarakat luas akan menilai NasDem sebagai partai abal-abal yang penuh spekulasi," sahutnya.

Hal itu dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Nasdem, yang tentunya berimplikasi pada Pileg dan Pilpres 2024.

Oleh karena itu, Jamiluddin menerangkan partai yang tidak memenuhi ambang batas presiden melaksanakan konvensi calon presiden tentu penuh resiko

"Semoga NasDem menyadari hal itu," pungkasnya. (*)