GenPI.co - Tiga kesalahan fatal Qodari yang mewacanakan Jokowi tiga periode dibuka Muannas Alaidid. Silakan baca analisis Politisi PSIi tu.
Sebelumnya, Penasihat Jokpro M Qodari yang juga Direktur Eksekutif Indobarometer mengakui dirinya sebagai penggagas Jokowi-Prabowo 2024.
Dia membuat tersebut agar tidak terjadi polarisasi masyarakat seperti di Pilpres 2019.
“Penggagas pertama saya. Saya melihat masalah polarisasi di tahun 2024 itu kecenderungannya akan semakin menguat, lebih kuat dibandingkan 2014 dan 2019,” kata Qodari.
Solusi yang ditawarkan adalah menggabungkan dua tokoh yang merupakan representasi terkuat masyarakat Indonesia. Yang pertama Prabowo. Satunya lagi Jokowi.
Soal ini, Muannas malah melihat dari sudut pandang yang beda. Ada 3 keslahan fatal yang disebut telah dilakukan Qodari.
“Tiga kesalahan fatal yang dorong Jokowi 3 periode: 1. Langgar Konstitusi, 2. Jokowi sendiri sudah menolak dan marah-marah atas usulan itu, 3. Pengkhianat demokrasi dan reformasi,” kata Muannas dari akun Twitter pribadinya, @muannas_alaidid,” Sabtu (19/6).
Muannas tak sependapat dengan pernyataan Qodari bahwa pasangan Jokowi-Prabowo 2024 akan akan mengikis polarisasi dukungan.
“Pandemi belum usai, Qodari sudah ribut 2024, bikin gagasan sampah 3 periode. Polarisasi bukan karena paslon tapi politik identitas, hal yang memecah belah mestinya dihentikan mau siapapun paslonnya,” sebut Muannas.
Muannas menilai seharusnya Qodari tidak melemparkan wacana Jokowi. Dalihnya, Jokowi sudah berulang kali menolaknya.
“Saya yakin betul si Qodari ini bukan pendukung Jokowi. Gagasannya soal wacana 3 periode sudah jelas ditolak sendiri oleh Jokowi, ambisi Qodari beda dengan ambisi Jokowi,” katanya.
Dikatakan Muannas, Jokowi tidak berambisi menjadi pemimpin seperti ekonom senior Rizal Ramli.
“Jokowi terpilih 2 periode bisa jadi publik menilai selain bisa bekerja beliau memang tidak pernah berambisi jadi pemimpin. Beda ama Rizal Ramli,” katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News