Pengakuan Novel Baswedan: Saya Pernah Diminta Keluar dari KPK

21 Juni 2021 07:45

GenPI.co - Penyidik Senior Novel Baswedan blak-blakan mengungkapkan jika dirinya pernah diminta untuk keluar dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hal tersebut diungkapkan Novel Baswedan dalam acara talk show bertajuk 'Blak-blakan Bareng Novel Baswedan' di akun YouTube Public Virtue.

Pengakuan Novel Baswedan agar dirinya keluar dari KPK itu terjadi sejak lama, yakni pada tahun 2016 silam.

BACA JUGA:  Pendiri Lembaga Survei KedaiKopi Blak-blakan: Memang Pengkhianat

"2016 saya pernah diminta keluar dari KPK. Saya katakan kenapa saya harus keluar dari KPK. Katanya ada orang-orang tertentu yang tidak suka saya di KPK," jelas Novel Baswedan dikutip GenPI.co, Minggu (20/6).

Melihat hal tersebut, Novel Baswedan curiga orang yang tidak menyukainya itu karena tidak suka dirinya memberantas korupsi.

BACA JUGA:  Suara Lantang Anggota DPR RI: Pak Jokowi Jangan Diam Saja...

"Saya katakan, saya di KPK ini bukan untuk membuat orang lain suka atau apa ya, karena memberantas korupsi pasti tidak disukai koruptor," ungkapnya.

Oleh sebab itu, kalau memberantas korupsi harus membuat koruptor suka, Novel Baswedan meyakini itu tak mungkin terjadi.

Menurut Novel Baswedan, dirinya tidak mengincar jenjang karier di KPK.
Namun, kesempatan bekerja di KPK itu adalah semata-mata untuk berjuang dan membela kepentingan negara dari korupsi.

"Saya di KPK ini bukan ingin mencari karier," jelas Novel Baswedan.

Bahkan, Novel Baswedan menyebut, dia berasal dari anggota Polri, bahkan lulusan Akabri.

Dengan fakta tersebut, Novel Baswedan meyakini seharusnya kariernya sangat bagus di kepolisian.

"Tapi kemudian saya tinggalkan. Saya mau menggunakan kesempatan untuk berjuang membela kepentingan negara mengatasi korupsi, itu luar biasa harusnya," bebernya.

Menurut Novel Baswedan, ia menyadari akhir-akhir ini ada upaya membungkus kebusukan dengan isu radikalisme dan Taliban yang disematkan kepadanya yang bisa merusak NKRI.

Oleh karena itu, Novel Baswedan heran dan lalu mempertanyakan bagaimana cara merusak NKRI dengan cara memberantas korupsi itu.

"Tapi yang terjadi upaya tadi membungkus kebusukan seolah-olah adalah ayo kita lawan ada radikalisme, talibanisme yang mau merusak NKRI," ungkapnya.

Bahkan, Novel Baswedan meyakini hal itu sudah disiapkan sejak lama. Kampanye-kampanye dan lain-lain juga sudah dilakukan.

"Pertanyaannya sebetulnya mudah, merusak NKRI dengan cara memberantas korupsi caranya bagaimana? tidak masuk akal," pungkasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co