GenPI.co - Akun Telegram milik penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan tiba-tiba masuk dalam grup Bitcoin tanpa persetujuan.
Hal ini disampaikan oleh mantan Juru Bicara KPK Febri Diansyah.
Hal tersebut lantas membuat Febri Diansyah bingung. Sebab, dirinya telah membatasi penambahan grup dan kanal dalam akun Telegramnya.
“Peringatan: Saya, Novel, dan bbrapa teman #75PegawaiKPK dan yang advokasi, pagi ini tiba-tiba dimasukan ke group Telegram Bitcoin Trader Investasi,” ujar Febri Diansyah dalam akun twitter-nya, Senin (21/6).
Dirinya juga mengatakan bahwa dirinya ditambahkan dalam akun tersebut tanpa persetujuan dan pemberitahuan.
“Saya segera report dan leave. Padahal setting siapa yang Add Groups dan Channels telah dibatasi,” tuturnya.
Tidak hanya itu, Febri Diansyah juga melampirkan bukti berupa tangkapan layar.
Dalam tangkapan layar tersebut, terlihat ada beberapa pegawai KPK non aktif yang tergabung.
“Mereka juga tiba-tiba masuk group Telegram ini tanpa persetujuan dan pemberitahuan. Semoga segera tertanggulangi,” ujar Febri.
Febri pun mengimbau kepada pihak-pihak lain yang juga tergabung dalam grup tersebut untuk berhati-hati.
“Informasi ini saya sampaikan agar kita lebih hati-hati dan mitigasi risiko penyalahgunaan ke depan,” pungkasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News