GenPI.co - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun blak-blakan angkat suara terkait kehadiran Komunitas Jokowi-Prabowo (Jokpro) 2024 yang menghendaki Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat selama tiga periode.
Seperti diketahui, komunitas ini dipelopori oleh Timothy Ivan, Baron Danardono Wibowo, dan M Qodari.
Mereka menyuarakan keinginannya agar Jokowi maju bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
"Selama konstitusi bilang dua periode, ya, itulah yang kita pegang," jelas Refly Harun kepada GenPI.co, Senin (21/6).
Menurut Refly Harun, mengubah konstitusi untuk mengupayakan agar Jokowi bisa menjabat selama 3 periode sangat tidak bijak.
"Sistem dibangun jangan bersandarkan orang. Pembatasan berapa kali presiden dipilih itu untuk menjaga agar demokrasi kita terpelihara baik," ungkap Refly Harun.
Tidak hanya itu, menurutnya pembatasan dua periode merupakan upaya agar tidak muncul pemimpin yang otoriter sebagaimana Presiden kedua Soeharto.
"Lagipula saya tidak yakin Menteri Pertahanan Prabowo mau jadi orang nomor dua. Prabowo percaya diri untuk nyalon lagi sebagai presiden. Apalagi surveinya masih nomor satu," beber Refly Harun.
Oleh sebab itu, menurut Refly Harun, ide Jokowi-Prabowo itu tidak berbasis. Baik dari sisi konstitusi maupun realitas politik.
"Memangnya, cuma Jokowi yang mau dan mampu jadi presiden? Banyak calon presiden/pemimpin yang menurut saya lebih hebat dari Jokowi bila diberi kesempatan dalam kompetisi politik yang fair dan terbuka," tandasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News