GenPI.co - Pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga mengamati Ketua DPR RI Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang sama-sama berambisi menjadi Capres 2024.
"Untuk meningkatkan bargaining menuju Pilpres 2024, dua sosok kader PDIP ini tampaknya menggunakan strategi yang berbeda," jelas Jamiluddin.
Penulis buku Perang Bush Memburu Osama mengatakan sampai saat ini Ganjar memang masih diatas angin. Artinya, elektabilitasnya yang jauh moncer dibandingkan Puan.
Selain itu, Ganjar menggunakan pendekatan non-struktural partai.
"Jalur ini terpaksa digunakannya karena dia tidak mendapat dukungan dari organ partainya," tuturnya.
Oleh karena itu, Ganjar lebih memaksimalkan jalur relawan. Sampai saat ini sudah berapa relawan yang mengeklaim mendukung Ganjar, antara lain Ganjarist, Dulur Ganjar, Teman Ganjar, Sahabat Ganjar, Relawan Ganjar, dan Sobat Jarwo.
Suara yang mendukung Ganjar belum termasuk dengan kemungkinan relawan Jokowi bergabung ke orang nomor satu di Jawa Tengah itu.
"Ada informasi, 75 persen relawan Jokowi akan merapat ke Ganjar," jelasnya
Relasan di atas memang belum diketahui secara ilmiah atau hasil mobilisasi. Namun, Jamiluddin menduga kalau relawan itu lahir secara alamiah, dukungan terhadap Ganjar akan sangat solid, militan, dan dalam jumlah besar.
"Namun bila itu hasil mobilisasi, maka relawan tersebut tidak akan solid dan militan," ucapnya.
Karena, para relawan ini dideklarasikan hanya untuk dijadikan bargaining ke partai politik bahwa Ganjar didukung akar rumput dan karenanya layak menjadi capres.
Dengan hiruk pikuk para relawannya Ganjar, diharapkan ada partai yang meliriknya. Jamiluddin mengatakan fakta bahwa berat untuk Ganjar menuju Pilpres 2024.
"Setidaknya ada partai yang menawarkan kepada Ganjar untuk cawapres," sahutnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News