GenPI.co - Gubernur Papua Lukas Enembe meminta masyarakat untuk menahan segala rencana turun ke jalan atau hal lainnya usai adanya keputusan penunjukkan Sekda Papua sebagai pelaksana harian (Plh).
Juru Bicara Gubernur Papua Muhammad Rifai Darus mengatakan Lukas Enembe meminta warganya supaya tidak terprovokasi.
Lukas Enembe juga meminta agar tidak memberi ruang kepada segelintir kelompok yang mempunyai kepentingan terselubung seperti memisahkan Papua dari NKRI untuk menunggai situasi ini.
“Gubernur terus memantai kondisi rakyatnya baik melalui media massa maupun media sosial,” katanya di Jayapura, Minggu (27/6).
Rifai menyampaikan kondisi ini ini masih terjadi pandemi Covid-19. Lukas Enembe meminta kepada rakyat supaya menahan diri dari rencana turun ke jalan.
“Gubernur ingin meninggalkan legacy yang baik kepada rakyat dan penerusnya. Oleh karena itu, tidak menginginkan adanya friksi yang timbuh di tengah warga,” ujarnya.
Rifai menegaskan Lukas Enembe juga akan tetap menghormati konstitusi serta turan perundang-undangan yang berlaku.
Rifai mengungkapkan soal dugaan adanya maladministrasi penunjukan Plh Gubernur Papua oleh Dirjen Otda atas nama Mendagri, Gubernur Papua Lukas Enembe telah merespon cepat.
Menurut Lukas Enembe, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikenal sebagai sosok yang memahami suara hati masyarakat Papua, dengan kearifan yang dimiliki.
“Tentu diharapkan agar dapat bijak memutuskan sesuatu yang sesuai dengan harapan dan keinginan rakyat Papua," ucapnya.
Sebelumnya Kementerian Dalam Negeri menunjuk Sekda Papua Dance Yulian Flassy sebagai Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Papua.
Keputusan ini ini mengingat Lukas Enembe tengah melaksanakan pengobatan di Singapura karena sakit. Sedangkan pada 21 Mei 2021 lalu, Wakil Gubernur Klemen Tinal meninggal dunia. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News