Jokowi Dapat Julukan Baru, Pengamat Terorisme Angkat Suara

28 Juni 2021 14:30

GenPI.co - Kritik yang dilayangkan BEM UI kepada Presiden Joko Widodo ditanggapi oleh berbagai pihak.

Seperti diketahui, BEM UI mengunggah beberapa potret kritik terhadap Jokowi dengan memberi istilah The King of Lip Service

Direktur The Community of ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya turut menyoroti kritik tersebut. 

BACA JUGA:  BEM UI Kritik Jokowi, Tokoh NU ini Singgung Taliban dan TWK KPK

Menurut dia, publik atau pun mahasiswa bebas dalam menyikapi kebijakan pemerintah. 

"Julukan itu sarat makna, dan sepertinya relevan jika diriset antara statemen Pak Jokowi dengan realitanya," ucap Harits kepada GenPI.co, Minggu (27/6). 

BACA JUGA:  BEM UI jadi Buah Bibir, Ade Armando Sebut Pandir, Alumni Ngegas!

Harits menjelaskan bahwa kebebasan berpendapat sudah diatur dalam Undang-undang. 

Dengan demikian, dia mengecam keras bila ada yang menghalangi komentar terkait pemerintah. 

BACA JUGA:  Gawat! Usai Kritik Jokowi, Pengurus BEM UI Ketiban Nasib Sial

"Kebebasan pendapat itu dijamin UU," jelasnya Harits yang juga adalah seorang pengamat terorisme itu

Dia lantas berharap kepada Presiden Jokowi agar menerima kritikan tersebut sehingga dapat menjalankan kebijakan yang sesuai dengan perkataannya. 

Presiden Jokowi, kata Harits, juga harus menyikapi kritik dilontarkan kepadanya. 

"Sebagai pemimpin, Jokowi harus legawa dan sportif untuk koreksi diri. Sebab, Jokowi bisa melahirkan sikap dan kebijakan yang adiluhung serta konsisten," imbuhnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co