GenPI.co - Kririkan BEM UI ke Presiden Jokowi direspons pengamat teroris. Pengamat ini mendorong kritik yang dilayangkan BEM UI agar diterima Presiden Jokowi.
Direktur CIIA (The Community of Ideological Islamic Analyst) Harits Abu Ulya blak-blakan soal ini.
Ada dua hal yang di-sounding ke Presiden. Pertama, Jokowi sebagai pemimpin harus mengambil sikap saat mendapat kritik.
Selain itu, Harits mengatakan kepada Jokowi agar pesan dari BEM UI dapat diterima dengan baik.
"Semoga catatan kritik dari BEM UI sampai kepada Presiden Jokowi," ucap Harits kepada GenPI.co, Minggu (27/6).
Harits lantas menjelaskan sebagai pemimpin juga harus sesuai dengan apa yang diucapkan.
Dengan demikian, segala perkataan yang dilontarkan bisa dipertanggungjawabkan dengan baik.
"Menjadi pemimpin itu teman, ucapan dan tindakan selaras. Terlepas dari pro dan kontra, kita tetap harus menghargai satu pandangan atau pendapat," jelasnya.
Harits beranggapan bahwa suatu pandangan bisa saja salah. Namun, kepekaan terhadap suatu pandangan, menurut dia, harus diperjuangkan.
"Kaum intelektual bisa salah dengan ide, hipotesa, analisa, dan lainnya. Namun, kejujuran itu ruh yang tidak boleh hilang," imbuhnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News