GenPI.co - Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia) Ray Rangkuti menilai julukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai The King of Lip Service yang disematkan oleh BEM UI bukanlah omong kosong.
Kritikan tersebut dilontarkan oleh BEM UI lantaran banyak pernyataan presiden yang tidak sesuai dengan realita atau pelaksanaannya.
Dengan fakta tersebut, menurut Ray Rangkuti, foto yang dimuat BEM UI bukanlah omong kosong.
"Itu pernyataan yang menggambarkan bahwa ketidakpercayaan publik yang makin meluas atas berbagai pidato, ucapan dan tindakan presiden," jelas Ray Rangkuti kepada GenPI.co, Selasa (29/6).
Bahkan, menurutnya, Jokowi juga acap kali berbeda sikap antara pernyataan dan fakta yang terjadi dalam kasus-kasus yang menyita perhatian masyarakat.
"Khususnya yang menyangkut masalah KPK. Presiden berkali-kali menyebut tidak dalam posisi melemahkan KPK, faktanya beliau setuju revisi UU KPK," katanya.
Ray Rangkuti lantas menyoroti janji Jokowi untuk mengkaji mengeluarkan Perppu KPK yang hingga kini tidak terjadi.
"Menyebut bahwa hasil TWK tidak akan jadi patokan status ASN, nyatanya tetap saja 51 orang staf KPK dinyatakan tidak lolos TWK," pungkasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News