GenPI.co - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun blak-blakan ikut buka suara terkait Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gadjah Mada (UGM) yang turut memberi julukan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jika BEM UI menyebut Jokowi dengan The King of Lip Service, ternyata sebelumnya BEM UGM sudah menyebut Jokowi sebagai presiden orde (paling) baru.
Sindiran tersebut dilayangkan BEM UGM melalui akun resmi Instagram-nya @bemkm_ugm pada 21 Juni 2021, bertepatan dengan ulang tahun Jokowi.
Terkait sindiran itu, Refly Harun buka suara lewat tayangan dalam channel YouTube Refly Harun.
"Jadi rupanya selain UI, UGM juga sudah mengkritik," jelas Refly Harun dikutip GenPI.co, Kamis (1/7).
"Bahkan ada award antar inkonsistensi, kemudian peneliti Australia juga mengkritik Presiden Jokowi," sambungnya.
Akademisi ini pun menyebutkan, bahwa sebagai presiden, Jokowi harus menerima risiko dikritik banyak orang.
Bahkan, Refly Harun turut curhat soal banyaknya kritik yang diterima meski hanya menjadi YouTuber.
"Memang tidak enak jadi presiden ya, wajah Presiden Jokowi terlihat memelas juga," ungkap Refly Harun.
Namun, Refly menyebut menjadi presiden masih jauh lebih enak ketimbang YouTuber.
"Tapi itulah risiko menjadi seorang pemimpin. Jangankan jadi presiden, jadi YouTuber aja kita dikritik dan dimaki orang." bebernya.
Meski menuai kritik, Jokowi disebutnya bisa mendapat perlindungan hukum.
"Jadi presiden enak masih bisa menggerakkan aparatur negara, masih dilindungi hukum. Jadi YouTuber enggak bisa begitu, terima saja makian orang," jelas Refly Harun.
"Sampai-sampai keluarga saya deg-degan karena awal saya jadi YouTuber banyak sekali yang menghina karena dianggap sakit hati," sambungnya.
Namun, BEM UGM juga melayangkan sindiran lewat gambar kedua di unggahan yang sama.
Dalam gambar tersebut, tertulis kalimat 'Semoga panjang periode dan sehat selalu (Anak dan mantunya).'
Tak hanya itu, BEM UGM juga menuliskan surat terbuka untuk sang presiden.
Berikut isi pesannya:
Dari: Rakyat
Untuk: Pak Presiden
1. Semoga masih ingat dengan janji Kampanye 2019 lalu (Penyelesaian kasus HAM berat masa lalu).
2. Semoga semakin dewasa dalam menanggapi kritik dan masukan dari rakyat! (UU ITE dan RKUHP dikondisikan nggih Pak).
3. Semoga produk hukumnya berpihak (kembali) kepada rakyat! (UU Cipta Kerja dan UU Pelemahan Demokrasi Lainnya mohon segera dicabut pak).
4. Semoga ekonomi Indonesia segera pulih! (Sembako jangan dipajekin pak, susah makannya nanti hehe)
5. Dan terakhir, semoga Indonesia semakin berjaya! (Negaranya yaa pak yang berjaya, jangan kroni-kroninya).(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News