King Maker Nggak Cuma Megawati, Prabowo dan Airlangga

02 Juli 2021 12:30

GenPI.co - King Maker Pilpres 2024 diprediksi tak hanya Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto. Ada kekuatan lain yang disebut bisa menjadi king maker.

Direktur Riset Indonesian Presidential Studies (IPS) Arman Salam mencoba menganalisis ini.

Dia menyebut king maker dalam pilpres adalah orang atau kelompok yang memiliki kekuatan besar dalam penentuan bakal pasangan capres-cawapres.

BACA JUGA:  Megawati Jadi King Maker, 3 Tokoh Top Mencuat

Menurut dia, biasanya untuk menjadi king maker variabel pendukungnya cukup banyak karena dalam pertarungan pilpres aneka variabel dibutuhkan.

"Misalnya variabel dukungan suara yang dimiliki, kemampuan finansial yang luar biasa, kekuatan kekuasaan yang bisa dimobilisir," tutur Arman, Jumat (2/7/2021).

BACA JUGA:  Jokowi Punya Karisma, Bisa Jadi Central King Maker Pilpres 2024

Bisa juga kemampuan mengalihkan atau memberikan dukungan suara partai sebagai syarat administratif dalam pencalonan pada kontestasi.

"Atau keberadaan jaringan grass root dan elite dalam skala nasional maupun internasional," tambahnya.

BACA JUGA:  Awas! JK Bisa Jadi King Maker di Pilpres 2024

Istilah king maker biasanya bisa dilihat dalam perspektif seperti yang diungkapkan dalam variabel tadi.

Namun perlu diketahui berdasarkan pengalaman dan perilaku pemilih, menjadi pemenang dalam pertarungan pilpres bukan karena besarnya dukungan partai, tapi figur yang elegan.

"Karena pilpres hakekatnya adalah pertarungan figur. Mana figur yang dianggap memiliki kapasitas, integritas dan kredibilitas yang kuat di mata publik maka dialah pemenangnya," katanya.

Arman mengatakan, kemampuan yang luar biasa itu jika dimiliki oleh orang maupun kelompok maka ia bisa dikatakan sebagai king maker.

Analisisnya, tidak harus ketua partai yang besar yang bisa menjadi king maker.

Semua ketua umum partai yang memiliki suara di parlemen dan secara kolektif bisa mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden, disebut masuk dalam kategori king maker.

Selain itu, ada orang atau kelompok yang memiliki kemampuan mengontrol variabel pertarungan juga bisa ikut masuk menjadi king maker.

Tokoh atau kelompok yang mampeu mengendalikan media juga bisa masuk king maker.

"Namun jika dikembalikan kepada fungsi dan perannya media harus bersifat netral dan menyajikan fakta agar informasi bisa diterima dengan baik," ujarnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co