Anies Diserang Buzzer, Akademisi: Jika Tak Suka, Bawa ke Ranah Hukum

09 Juli 2021 15:05

GenPI.co - Akademisi politik Philipus Ngorang memberikan pandangannya terkait fenomena buzzer politik yang beberapa tahun ini marak di media sosial.

Ngorang meminta publik untuk melihat fenomena buzzer secara jernih.

“Publik harus bisa melihat secara jernih, mana buzzer yang mengutarakan opini pribadi dan mana yang mendapat sponsor,” ujarnya kepada GenPI.co, Jumat (9/7).

BACA JUGA:  Rizal Ramli Sebut Airlangga Tukang Ngibul dan Bikin Masalah

Pengajar di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie itu menilai bahwa para buzzer di media sosial hanya mengutarakan pendapat pribadi.

“Apa yang mereka sampaikan kebanyakan adalah pendapat pribadi, karena itu bisa diinterpretasikan macam-macam oleh pihak lain,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Rektor UI Hanya Ingin Mahasiswa Lebih Cerdas Sampaikan Kritik

Ngorang mengatakan ada solusi jika suatu pihak tidak berkenan dengan pernyataan para buzzer, yaitu memprosesnya ke jalur hukum.

“Silakan bawa masalahnya ke ranah hukum,” katanya.

BACA JUGA:  Dalam Negara Pancasila, Pejabat Negara Tidak Boleh Diistimewakan

Seperti diketahui, ranah politik Indonesia kini memiliki pemain baru di media sosial, yaitu para buzzer.

Banyak pejabat publik yang kerap mendapat kritikan pedas dari para buzzer, salah satunya adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Belum lama ini, video sidak Anies ke salah satu kantor yang masih WFO saat masa PPKM mendapat sorotan publik.

Para buzzer menyerang mantan mendikbud itu, karena kantor tersebut termasuk perusahaan di sektor esensial.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co