GenPI.co - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun blak-blakan angkat suara terkait permintaan maaf yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurut Refly Harun bahwa tindakan Luhut Pandjaitan yang meminta maaf lantaran pelaksanaan PPKM Darurat masih belum optimal, seolah "meruntuhkan" keangkuhan yang selama ini diperlihatkan terkait dengan penanganan pandemi Covid-19.
Hal tersebut diungkapkan Pengamat Politik ini dalam video yang diunggah dalam kanal YouTube Refly Harun.
"Akhirnya berita yang paling tidak 'meruntuhkan' keangkuhan selama ini, kesombongan selama ini dari sebuah kebijakan yang sangat diyakini awalnya, tapi akhirnya pemerintah meminta maaf melalui Luhut," jelas Refly Harun dikutip GenPI.co, Minggu (18/7).
Pakar Hukum itu pun menilai permintaan maaf dari Luhut Pandjaitan ini adalah hal yang wajar dan sudah seharusnya dilakukan.
Sebab, menurut Refly Harun, Luhut Pandjaitan adalah orang yang paling optimistis tentang penanganan pandemi covid-19 di Indonesia.
"Wajar kalau Luhut Pandjaitan, orang yang paling dipercaya Presiden Jokowi, orang yang merasa paling optimis, selalu menantang orang, 'kalau tidak percaya, coba lihat, hadapi kita, adu data dan lain sebagainya', akhirnya meminta maaf juga," bebernya.
Sebelumnya Luhut Pandjaitan akhirnya menyampaikan permintaan maaf atas kebijakan yang diterapkan dalam rangka penanganan pandemi covid-19 di Indonesia.
"Sebagai Koordinator PPKM Jawa dan Bali, dari lubuk hati yang paling dalam, saya ingin meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia jika dalam penanganan PPKM Jawa dan Bali ini masih belum optimal," jelas Luhut Pandjaitan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News