Pengamat Komunikasi Beber Pemerintah Jokowi: Jadi Bumerang...

20 Juli 2021 06:35

GenPI.co - Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) menyoroti masalah komunikasi publik dalam rapat terbatas beberapa waktu lalu.

Dalam rapat tersebut, Jokowi meminta agar komunikasi pemerintah kepada masyarakat mampu melahirkan optimisme dan ketenangan.

Pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga mengaku setuju dengan penilaian yang diberikan Jokowi itu.

BACA JUGA:  4 Zodiak Bakal Ketiban Rezeki Nomplok Hingga Agustus, Wow Banget

"Karena, komunikasi publik yang berkaitan dengan covid-19 selama ini jauh dari pesan-pesan yang berisi optimisme dan ketenangan," ujar Jamiluddin Ritonga kepada GenPI.co, Senin (19/7).

Menurutnya, komunikasi ala pemerintah lebih dominan berisi pesan-pesan yang memuat kepentingannya daripada masyarakat.

BACA JUGA:  Jika Kehilangan Indra Penciuman, Geprek Bawang Putih...

"Akibatnya, komunikasi yang dikembangkan lebih banyak berisi paksaan, baik berupa sanksi, ancaman, kekhawatiran, atau ketakutan," tutur Jamiluddin Ritonga.

Penyampaian pesan-pesan seperti itu, disebut komunikasi koersif. Komunikasi koersif tidak efektif digunakan kepada khalayak yang mengalami situasi krisis.

BACA JUGA:  Pakar Hukum: Sebenarnya Kelas Jokowi Itu Adalah Wali Kota...

"Pesan seperti itu justru menjadi bumerang, karena disampaikan bukan dari orang yang kredibel," beber Jamiluddin.

Suka tidak suka, kredibilitas pemerintah pusat, terutama yang bertanggung jawab menangani PPKM Darurat, bukanlah sosok yang dipercaya masyarakat.

"Akibatnya, pesan-pesan yang disampaikan pemerintah mendapat penolakan dari masyarakat. Sebagian masyarakat akhirnya lebih mempercayai pesan-pesan terkait covid-19 dari teman, keluarga, atau media sosial," jelasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Annissa Nur Jannah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co