GenPI.co - Survei New Indonesia Research & Consulting merilis bahwa partai Demokrat mulai berhasil naik ke posisi ketiga dengan elektabilitas 10,1 persen.
Partai Demokrat menggeser posisi Golkar dengan elektabilitas turun menjadi 7,3 persen, dan hanya terpaut tipis dari Gerindra (10,4 persen) yang berada di posisi dua.
Sementara, posisi pertama masih dikuasai PDIP, tetapi trennya terus mengalami penurunan selama setahunan terakhir dengan menjadi 19,8 persen.
Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting, Andreas Nuryono menyatakan dua partai utama pemerintah PDIP dan Gerindra saat ini terancam oleh naiknya elektabilitas Demokrat yang berpeluang menang pada Pemilu 2024.
"Strategi Demokrat yang berada di luar pemerintahan berhasil mencitrakan diri sebagai oposisi utama," ujar Andreas Nuryono dalam siaran pers di Jakarta, pada Minggu (8/8/2021).
Dia mencontohkan semisal Demokrat berhasil melawan upaya kubu Moeldoko yang ingin membelah internal partai, namun nyatanya gagal dilakukan.
Selain itu, Gelora sebagai partai politik baru turut menunjukkan taringnya dengan meraih elektabilitas 1,1 persen,
Kemudian, ada PKS yang elektabilitasnya kini menjadi hanya 4,8 persen.
"PKS dibayang-bayangi oleh Gelora yang bisa dianggap sebagai sempalan PKS,” ungkap Andreas.
Partai baru lainnya yang dipimpin Amien Rais yaitu Partai Ummat (1,7 persen) juga makin mengancam posisi PAN (1,2 persen).
Sedangkan, posisi papan tengah lainnya diduduki PKB (5,7 persen), PSI (5,3 persen), Nasdem (3,5 persen), dan PPP (2,0 persen).
Di papan bawah, Perindo (0,7 persen), Hanura (0,5 persen), Berkarya (0,4 persen). Lainnya (0,3 persen), sisanya tidak tahu/tidak jawab (25,2 persen).
Adapun, survei New Indonesia Research & Consulting dilakukan pada 21-30 Juli 2021, dengan sambungan telepon kepada 1200 orang responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019, yang diketahui margin of error ±2,89 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.(dil/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News