GenPI.co - Direktur Eksekutif Center for Youth and Population Research (CYPR) Dedek Prayudi menyoroti dugaan pelecehan lambang negara oleh Politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik.
Menurutnya, meme yang diunggah Rachland termasuk mencoreng kehormatan Presiden Jokowi dan lambang negara.
"Meme itu bentuk olok-olok. Dalam unggahan itu ada lambang-lambang negara yang dilindungi UU kehormatannya," jelas Dedek kepada GenPI.co, Selasa (10/8).
Dia menjelaskan, meski Jokowi bukan lambang negara, unggahan tersebut disinyalir lengkap dengan pelecehan.
Sebab, kata dia, terdapat pelecehan terhadap lagu Indonesia Raya, Pancasila, burung Garuda, dan bendera Merah Putih.
"Pak Rachland menjadikan lambang negara sebagai bahan olok-olok yang ditujukan kepada Presiden Jokowi," tegasnya.
Dengan demikian, Dedek mendesak Rachland agar segera meminta maaf dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Menurutnya, baik disengaja atau tidak, perbuatan Rachland sangat tidak elegan bagi seorang politisi.
"Sebagai politisi senior, dia seharusnya bijak untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf. Jangan malah membuat drama," ujarnya.
Seperti diketahui, meme terkait unggahan Rachland Nashidik kepada Presiden Jokowi viral di Twitter pada Senin (9/8).
Dalam unggahan tersebut, Rachland membuat narasi terkait kebijakan Jokowi yang mengkhianati lagu Indonesia Raya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News