GenPI.co - Akademisi politik Hamka memberikan pendapatnya terkait mural Jokowi 404: Not Found yang penggambarnya kini sedang diburu pihak kepolisian.
Mural yang kini sudah dihapus itu digambar di tembok bawah jembatan layang Jalan Pembangunan 1, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang, Banten.
Polisi saat ini telah memeriksa dua orang saksi terkait mural tersebut.
Menurut Hamka, kasus tersebut menggambarkan sosok seorang pemimpin yang anti kritik.
“Antikritik itu sama dengan antidemokrasi,” ujarnya kepada GenPI.co, Senin (16/8).
Pengajar di FISIP Universitas Muhammadiyah Jakarta itu mengatakan bahwa kritik adalah bagian dari praktik demokrasi yang dianut oleh Indonesia.
Selain itu, tak ada kepemimpinan abadi di dalam kepemimpinan demokrasi.
“Tidak ada kekuasaan mutlak dalam sebuah negara demokrasi,” katanya.
Oleh karena itu, Hamka menegaskan bahwa seorang pemimpin di negara demokrasi tak akan pernah bisa merepresi kritik dari masyarakat.
“Jika masyarakat dikriminalisasi dan pemimpin anti kritik, itu artinya anti demokrasi,” ungkapnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News