GenPI.co - Pengamat komunikasi dan politik Jamiluddin Ritonga menyebut wacana Pilpres yang diundur dari 2024 ke 2027 harus dihentikan. Karena tidak ada argumentasi yang dapat mendukungnya.
"Kalau alasan pengunduran Pilpres karena pandemi covid-19 tentu sangat tidak logis. Sebab, Pilkada 2020 tetap dilaksanakan," ujar Jamiluddin kepada GenPI.co, Kamis (19/8).
Selain itu, KPU juga sudah mengklarifikasi bahwa tidak ada rencana untuk mengundurkan waktu pelaksanaan pilpres.
Dia menduga wacana pengunduran Pilpres sengaja dihembuskan pihak-pihak tertentu.
"Mereka menikmati kekuasaan saat ini sehingga berupaya memperlama kekuasaan dengan menyodorkan berbagai argumentasi," tegasnya.
Oleh karena itu, akademisi dari Universitas Esa Unggul menyebut ambisi kelompok tersebut harus dicegah.
"Kelompok pro demokrasi harus bersatu menggagalkan ambisi mereka," jelasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengakui wacana Pemilu 2024 diundur menjadi 2027, pernah menjadi pembicaraan di internal partai politik (parpol).
Namun, Arsul tak menyebut secara spesifik, parpol mana yang telah membuka pembicaraan mengenai diundurnya perhelatan Pemilu 2024. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News