GenPI.co - Peneliti Indonesia Political Opinion (IPO) Catur Nugroho, menyoroti kasus penghapusan mural mirip Presiden Joko Widodo yang bertuliskan '404: Not Found' oleh pihak aparat.
Pasalnya, mural mirip Jokowi tersebut berada di bawah jembatan layang Jalan Pembangunan 1, Kelurahan Batujaya, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang.
Catur Nugroho mengungkapkan, tindakan yang dilakukan oleh aparat keamanan cenderung berlebihan dengan menghapus mural tersebut.
"Aparat keamanan berlebihan dengan menghapus hal tersebut," ucap Catur Nugroho kepada GenPi.co, Kamis (19/8).
Catur membandingkan, bahwa beberapa edisi majalah Tempo sampulnya digambar potret Presiden Jokowi seperti Pinokio sehingga hal tersebut tak ada bedanya dengan mural yang digambar.
"Secara konteks mungkin beda, tapi isinya sama-sama kritik. Mural itu kan bukti kritik kepada Presiden Jokowi. Mungkin orang lain melihatnya secara etika berbeda, namanya seni, ya, ekspresi untuk mengungkapkan kritik pada penguasa," jelasnya.
Karena hal tersebut, Catur menilai tindakan dari aparat terlalu berlebihan, kecuali mural itu berpengaruh pada lingkungan hidup.
"Bila alasan penghapusan tersebut berpengaruh pada perda lingkungan hidup, mungkin. Namun, seharusnya yang mengatasi hal tersebut adalah pemerintah daerah Tangerang," katanya.
Tak hanya itu, Catur juga mengungkapkan, bahwa untuk mengatasi kasus tersebut cukup Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan tak perlu mencari siapa pembuat dari mural tersebut.
Selain itu, Aparat kepolisian diketahui sedang mencari pelaku mural yang menggambarkan wajah mirip Jokowi dengan tulisan '404: Not Found' di Batuceper, Kota Tangerang.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News