Politikus PKS Mardani Ali Sera Sentil Keras KPK: Ini Bisa Fatal..

24 Agustus 2021 06:35

GenPI.co - Politikus PKS Mardani Ali Sera angkat suara terkait Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berniat menggandeng mantan narapidana koruptor sebagai penyuluh antikorupsi.

Sebelumnya, Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana bahkan menyebut narapidana kasus korupsi sebagai penyintas (korban).

Merespons hal tersebut, Mardani Ali Sera menilai hal tersebut bisa fatal.

BACA JUGA:  Kocok Tape Singkong Campur Madu Khasiatnya Dahsyat, Siap Goyang

"Pertama, niatnya mungkin untuk menyebarkan pelajaran pribadi betapa salahnya perilaku korupsi itu. Tapi ini bisa fatal karena sosialisasi tidak terstruktur," jelas Mardani Ali Sera kepada GenPI.co, Senin (23/8).

Mestinya, menurut Mardani Ali Sera, duta anti-korupsi adalah mereka yang selama ini terbukti berintegritas dan memiliki kapasitas dalam memerangi korupsi.

BACA JUGA:  4 Shio Borong Keberuntungan, Siap-siap Rezeki Masuk Rekening

"Kedua, aksi pemecatan pada pejuang KPK yang 75 orang dilakukan. Kontras dan ironi jadinya. Mau ke mana KPK kita jadinya?" tegasnya.

Di sisi lain, Penyidik senior KPK Novel Baswedan juga menyoroti hal serupa terkait napi koruptor yang hendak direkrut oleh KPK sebagai penyuluh.

BACA JUGA:  Daun Pandan Campur Madu Bikin Wanita Dahsyat, Suami Minta Lagi

Dirinya mengaku bingung dengan langkah lembaga antirasuah tersebut.

"Perilaku pimpinan KPK aneh dan keterlaluan, Apakah tidak paham? Atau tidak peduli terhadap Korupsi?" ujar Novel Baswedan dalam akun Twitter-nya.

Dirinya lantas merasa bingung saat KPK menyebut Koruptor sebagai penyintas atau korban dari tindak pindana tersebut.

"Lalu pelakunya siapa? Negara? Pantas saja mau jadikan koruptor sebagai penyuluh antikorupsi," ungkapnya.

Novel Baswedan juga menyoroti pegawai antirasuah yang dinonaktifkan setelah tak lolos dari salah satu persyaratannya yakni Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

"Pegawai yang bekerja secara baik justru disingkirkan," pungkasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co