GenPI.co - Anggota DPR RI Fadli Zon blak-blakan menyoroti Badan Intelijen Negara (BIN) yang hendak mencegah masuknya ideologi teroris Taliban masuk ke Indonesia.
Menurut Fadli Zon, ada baiknya jika BIN membaca pergerakan politik dunia yang makin hari semakin berubah.
"Coba BIN membaca geopolitik dunia yang berubah. Khazanah teroris-terorisan ini mulai ditinggalkan," ujar Fadli Zon setelah dikonfirmasi GenPI.co dari akun Twitter-nya, Minggu (22/8).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menjelaskan, era teroris telah ditinggalkan.
Tidak hanya itu, dirinya juga mengatakan bahwa peninggalan yang berbau perang dalam teror juga telah gagal.
"Itu residu war on terror yang dimulai 20 tahun lalu. Gagal!" tegasnya.
Seperti diketahui, Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto mengatakan bahwa BIN bersama jajaran intelijen memperkuat deteksi jaringan teroris.
Hal ini dilakukan dalam rangka mencegah kelompok teroris Taliban membuat kedekatan ideologis dengan Indonesia.
Bukan tanpa alasan, dirinya mengatakan bahwa selama ini pergerakan kelompok teroris di Indonesia sedikit banyak dipengaruhi oleh perkembangan situasi di tingkat global dan regional.
"Pada saat ISIS mendeklarasikan cita-citanya untuk mewujudkan Negara Islam di Irak pada 2014, ada beberapa WNI yang tertarik untuk menjadi bagian dari Negara Islam di Irak dan Suriah," ujarnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News