GenPI.co - Pengamat politik Usep Suhud memberi alasan mengapa elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bisa berada pada urutan ke-5 dalam sebuah survei.
Seperti diketahui, baru-baru ini lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) membeberkan bahwa Prabowo hanya menempati urutan ke-5 dengan angka 7,8 persen.
“Basis dukungan partai parpol lain terhadap Prabowo rendah. Beliau menyadari ini,” ujar Usep Suhud kepada GenPI.co, Selasa (24/8).
Kendati demikian menurut Usep, Prabowo akan menggunakan taktik gerilya dan mengirimkan orang-orang kepercayaannya bergerak di bawah tanah untuk menghimpun kekuatan.
“Selain itu, Bisa jadi Prabowo sudah tidak memiliki passion lagi untuk maju dengan pertimbangan bahwa beliau lebih memilih menjadi negarawan,” tutur pengajar di Universitas Negeri Jakarta itu.
Menurutnya, ada kemungkinan Prabowo sudah lelah untuk mengejar impian menjadi seorang presiden.
“Prabowo sudah mulai menemukan jalan hijrah, tidak lagi ingin mengejar kekuasaan. Sehingga, apa pun yang terjadi dalam persaingan capres nanti, beliau akan lebih suka tampil di belakang layar,” katanya.
Selain itu, Usep juga berpendapat bahwa ada kemungkinan Prabowo menganggap 2024 masih lama.
“Untuk bersaing dengan kandidat lain yang masuk radar masyarakat sebagai presiden impian mereka, akan sangat berat. Prabowo ingin menunjukkan kelasnya,” tuturnya.
Oleh sebab itu, menurut Usep, diam adalah langkah yang baik. Sebab, menurutnya Prabowo ingin bermain aman dengan tidak menebar pesona di momen saat ini.
“Peluru yang dimiliki Prabowo tidak banyak. Jadi, beliau harus berhemat,” ujar Usep Suhud.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News