GenPI.co - Pengamat Politik Ujang Komarudin turut memberikan komentar terkait bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) yang masuk koalisi pemerintahan Presiden Jokowi.
Menurutnya, masuknya PAN bukan untuk koalisi pilpres 2024.
“PAN berkoalisi untuk amendemen, untuk menambah jabatan presiden,” katanya dalam diskusi MPR RI, Senin (30/8).
Sebab menurut dosen Universitas Al Azhar tersebut dinamika politik pada 2024 masih sangat fluktuatif.
“Kalau konteksnya pemilu bisa berubah. Bukankah dulu NasDem ketemu dengan PKS? Jadi, masih acak,” bebernya.
Ujang menegaskan bergabungnya PAN di koalisi ialah karena adanya amendemen UU 1945.
“PAN masuk bisa untuk secara matematis mengamendemen masa jabatan presiden tapi akan berhadapan dengan masyarakat dan mahasiswa,” papar Ujang.
Sebelumnya, Jokowi mengumpulkan sejumlah petinggi parpol koalisinya di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (25/8/2021).
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Sekjen PAN Eddy Soeparno dikabarkan ikut serta.
Hal itu pun dibenarkan oleh Wakil Ketua PAN Viva Yoga Mauladi.
"Iya, PAN kan partai koalisi juga. PAN hadir di Istana. Bang Zul Ketum dan Mas Eddy Soeparno Sekjen," kata Viva Yoga, Rabu (25/8). (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News