GenPI.co - Politikus PDIP Manuara Siahaan mengatakan ada potensi kerugian keuangan daerah dalam penyelenggaran Formula E Jakarta.
"Ada potensi kerugian kalau ini dipaksakan. Kami sudah mencoba mensimulasikan tapi ini sebatas simulasi pengeluaran keuangan daerah," kata Manuara di Jakarta, Selasa (31/8).
Anggota DPRD DKI ini menjelaskan biaya anggaran Formula E terdiri tiga komponen utama, yakni uang commitment fee, biaya pelaksanaan, dan bank garansi.
Menurut Manuara, Pemprov Jakarta harus membayar uang commitment fee kepada Formula E Operation (FEO) Ltd sebesar Rp2,354 Triliun.
Kemudian biaya pelaksanaan Formula E sebesar Rp1,239 triliun dan bank garansi sebesar Rp890 miliar untuk lima musim.
Lalu apabila Formula E dipaksakan digelar pada Juni 2022, Manuara menyebut potensi kerugian keuangan daerah yang dialami Pemprov Jakarta mencapai sebesar Rp 106 miliar bila memasukkan variabel commitment fee.
Namun yang perlu diingat karena perhelatan ini bersifat multi years maka secara kumulatif kerugian keuangan daerah yang akan dialami Pemprov Jakarta mencapai Rp1,3 triliun selama lima musim.
"Bayangkan khusus untuk Tahun 2022 hasil simulasi kami dengan memasukkan variabel komitmen fee kerugian itu berpotensi terjadi Rp106 miliar kalau dipaksakan di 2022," ucapnya.
Lebih lanjut, Manuara Siahaan juga mempertanyakan mengapa penyelenggaraan Formula E mendadak masuk ke dalam isu prioritas yang tertuang dalam Instruksi Gubernur Nomor 49 Tahun 2021.
Sementara berdasarkan perhitungan partainya ada potensi pemborosan anggaran mencapai Rp 4,48 triliun. Terlebih ada kriteria khusus sampai kemudian sebuah program di suatu masuk ke dalam isu prioritas.
"Sebuah jumlah uang yang sangat besar untuk sebuah program yang tiba-tiba menjadi isu prioritas," pungkasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News