GenPI.co - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menanggapi polemik interpelasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menurutnya, PDIP dan PSI terlihat sedang membangun koalisi untuk menyudutkan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
"Interpelasi sangat politis dan terlihat benar PDIP-PSI terburu-buru, seharusnya mereka bisa bekerja lebih baik lagi," ungkap Dedi kepada GenPI.co, Rabu (1/9).
Dedi menjelaskan langkah yang dijalankan PDIP dan PSI cukup berbahaya melalui hak interpelasi.
Sebab, kata dia, kedua fraksi di DPRD Jakarta itu terlihat jelas menginkan Anies Baswedan tersudut.
"Interpelasi ini lebih terlihat sebagai upaya menekan Gubernur Anies," jelasnya.
Oleh karena itu, Dedi menilai apa yang dilakukan PSI dan PDIP melalui interpelasi mengandung politis yang jelas.
Dia mengatakan jika ingin mencari sebab pelanggaran Formula E, harus jelas terkait Undang-undang (UU) yang berlaku dan diperlukan dukungan mitra Parpol lainnya.
"Kalau hanya PDIP dan PSI, ini kelas politis untuk popularitas," imbuhnya.
Sebelumnya, sebanyak 33 anggota DPRD Jakarta fraksi PDIP dan PSI mengajukan hak interpelasi terkait ajang Formula E pada tahun 2022. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News