GenPI.co - Pengamat politik Lingkar Wajah Kemanusiaan (LAWAN Institute) Muhammad Mualimin memberikan sorotan terhadap isu perpanjangan jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebagaimana diketahui, salah satu sukarelawan Jokowi mendorong perpanjangan dua sampai tiga tahun jabatan Jokowi, tetapi bukan tiga periode.
Hal itu agar pemerintah bisa fokus mengatasi pandemi Covid-19 setelah masa jabatan berakhir di 2024.
Mualimin menjelaskan, Itu kan hanya istilah ngeles saja.
"Yang jelas kalau jabatan Jokowi lewat batas 2024, bertentangan dengan semangat reformasi," kata dia kepada GenPI.co, Kamis (2/9/2021).
Mengingat, masa jabatan presiden paling lama 10 tahun.
Lebih lanjut, dia mengaku sudah mencium dan mengetahui latar belakang dari mencuatnya rumor isu perpanjangan jabatan Jokowi.
"Motifnya tentu saja orang yang sudah dapat kemapanan dari rezim ingin memperlama kenikmatan yang diraih," jelas Mualimin.
Menurutnya, kalau oposisi atau rakyat yang hari ini sedang kesulitan ekonomi, maunya 2024 ada presiden baru.
"Ada nuansa dan program lainya dari pemimpin baru," tutur dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News