Analisis: Jika Andika Perkasa Jadi Panglima TNI, Ini Persoalan...

06 September 2021 03:40

GenPI.co - Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun blak-blakan merespons pernyataan Politikus PDIP Efendi Simbolon terkait Jenderal TNI Andika Perkasa bakal menjabat sebagai Panglima TNI menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, yang bakal memasuki masa pensiun pada November 2021.

Hal tersebut diungkapkan pengamat sosial dan politik itu dalam video berjudul "LIVE! WOW! ANDHIKA PANGLIMA TNI, DUDUNG KSAD!" yang diunggah di Kanal YouTube Refly Harun, Sabtu (4/9).

"Ini persoalan problematik karena Andika Perkasa bakal pensiun di tahun 2023. Jadi menjelang pensiun juga ya, sehingga tak akan sampai 2024," jelas Refly Harun.

BACA JUGA:  Besok Rezeki 4 Shio Masuk Rekening, Keberuntungannya Top Banget

Jika Jenderal Andika menjabat sebagai Panglima TNI, maka tongkat kepemimpinan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) bakal diberikan kepada Letjen TNI Dudung Abdurachman.

Namun, Refly Harun menyatakan, jika pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) mencari sosok yang dianggap bisa "mengamankan" Pemilu 2024, maka Andika Perkasa bukan sosok yang tepat.

BACA JUGA:  4 Shio Borong Rezeki September, Keberuntungannya Tembus Langit

"Tapi yang paling menjadi persoalan, kalau Andika naik, maka besar kemungkinan Dudung Abdurachman menjadi KSAD," ungkap Refly Harun.

"Ini makin menegaskan, ternyata mencantolkan di kekuasaan jauh lebih penting dari achievement menjadi seorang tentara. Karena bisa naik pangkat dalam satu tahun dari Mayjen, Letjen dan menjadi Jenderal," sambungnya.

BACA JUGA:  Rezeki September Bikin Isi Rekening 4 Zodiak Tak Pernah Habis

Dalam analisis Refly Harun, jika Andika Perkasa menjadi Panglima TNI maka jabatannya hanya akan sampai 21 Desember 2022 alias tahun depan.

"Kalau diangkat hanya menjabat 1 tahun. Terbilang tak efektif," kata Refly Harun.

"Entah kalau politik bermain lagi. Bisa jadi (Panglima TNI) dari angkatan darat lagi (usai Andika pensiun). Bukan tak mungkin Dudung jadi Panglima TNI," lanjutnya.

Meski begitu, Refly Harun mengungkapkan, Dudung Abdurachman pun bakal memasuki masa pensium pada 19 November 2023.

"Ternyata tak strategis juga. Sebenarnya tak menguntungkan juga untuk pengamanan pemilu. Tapi kalau soal karier politik itu lain juga," jelasnya.

Saat ini, saingan Andika Perkasa adalah KSAL Laksamana TNI Yudo Margono. Kalau pun wakil dari matra AL ini diangkat menjadi Panglima TNI, maka pada 26 November 2023 memasuki masa pensiun.

"Saat itu Dudung juga sudah pensiun," ujar Refly Harun.

Refly Harun pun mengungkapkan, hal yang menarik pada sosok Andika Perkasa karena selalu dikaitkan dirinya sebagai menantu AM Hendropriono.

"Selalu itu temanya yang dibicarakan masyarakat. Sejauh mana pengaruh AM Hendropriono kepada Presiden Jokowi," ungkap Refly Harun.

"Namun kalau bicara Dudung Abdurachman, wah rupanya turunkan baliho HRS (Habib Rizieq Shihab), menantang perang FPI bisa mendapatkan reward. Jadinya orang mengarah ke sana, jadi imej-nya menjadi buruk," tutur Refly.

Menurut Refly Harun, bahwa Indonesia membutuh TNI netral, yang mampu mengembalikan marwah TNI sebagai tentara rakyat, sebagai pengawal negara bukan sebagai yang ikut-ikutan terotorial sipil.

"Jadi tak tunduk pada agenda-agenda sipil yang tak ada kaitannya dengan pertahanan negara. Harus tunduk dan patuh pada konstitusi sebagai alat pertahanan negara," pungkasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co