GenPI.co - Wacana Presiden tiga periode diduga ada sponsornya. Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago membuka dugaan skenarionya.
“Ada sponsornya sehingga wacana ini awet banget. Wacana tiga periode seperti pakai pengawet mayat formalin, bertahan isunya,” kata Pangi, Senin (6/9/2021).
Sebelumnya, wacana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode melalui amendemen UUD 1945 ditolak publik dan partai politik.
Penolakan publik itu terlihat dari hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
Mayoritas responden menilai masa jabatan presiden maksimal dua periode harus dipertahankan.
Selain itu, 84,3 persen warga menyatakan tidak setuju jika presiden kembali dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan hanya 8,4 persen warga yang setuju.
Soal ini, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu ikut buka suara.
Baginya, wacana Presiden tiga periode akan terus berhembus.
“Wacana ini nggak ada matinya. Nggak pernah padam, karena ada pembakarnya dan bahan bakunya yang membuat wacana ini bertahan,” ujarnya.
Pangi melihat ada tiga rencana besar yang mereka siapkan di balik wacana Presiden Jokowi tiga periode itu.
“Setidak ada tiga grand desain atau skenario yang mereka siapkan,” sebutnya.
Skenario pertama, melalui amendemen UUD 1945 yang dilakukan elite dengan mengubah diksi frasa masa jabatan Presiden dari dua periode ke tiga periode.
“Pintu masuk atau kotak pandoranya adalah amendemen,” ucap Pangi.
Yang kedua, seperti usul pendukung relawan Jokowi. "Kita ngak kaget dan melihat gejala yang biasa saja, yakini menambah masa jabatan presiden 3 tahun dengan alasan pandemi,” tandasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News