GenPI.co - Fahri Hamzah membongkar isi dapur lapas di Indonesia. Politisi Partai Gelora menguak banyak kepiluan dan kisah memprihatinkan.
Ucapan duka cita langsung keluar. Itu merupakan respons dari insiden kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang, Banten.
"Ikut berduka dengan para korban dan keluarganya. Cukuplah terakhir sekali ini jatuh korban nyawa. Cukuplah!" kata Fahri Hamzah, sebagaimana dikutip dari akun Twitter @Fahrihamzah, Rabu, 8 September 2021.
Di sisi lain, Fahri mengatakan lapas memang tempat yang tidak manusiawi.
Dia juga menyebut negara tak tahu bagaimana cara membenahi lapas.
Sementara kondisi lapas terus mengalami penambahan warga binaannya.
"Lapas itu dianggap tempat yang tidak perlu manusiawi. Karenanya negara tidak mau dan nggak tahu cara memperbaiki lapas," kata Fahri Hamzah.
Fahri sampai berani menyebut, Lapas yang paling manusiawi di Indonesia hanya ada Sukamiskin, Bandung.
"Lapas paling manusiawi di negara kita adalah lapas sukamiskin. Dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda sejak 1918 atau 103 tahun lalu!" kata Fahri Hamzah.
Pembangunan lapas oleh Belanda itu dinilai sangat visioner. Dalam 103 tahun, suasana dalam lapas masih manusiawi hingga sekarang.
"Bayangkan, penjajah bikin Lapas manusiawi. Abadi. Sementara negara merdeka bikin lapas seperti neraka kata menterinya. Ini bom waktu," tambah dia.
Selama dirinya bertugas sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Fahri mengaku selalu menjumpai Lapas yang kelebihan kapasitas.
"Dalam kunjungan saya ke seluruh lapas selama bertugas, tidak ada 1 lapas yang tidak overcapacity, bahkan ada yang 4 kali," kata Fahri Hamzah.
Gambaran neraka disebut benar adanya. "Manusia ditimbun seperti ikan. Bahkan ada yang tidur berdiri. Mengerikan! Memang nggak akan dibela. Lapas dianggap tempat orang yang tak layak dibela," ungkapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News