GenPI.co - Pengamat politik Tony Rosyid menilai bahwa reshuffle kabinet pemerintahan merupakan hal yang lumrah.
Pasalnya, setiap masa kepemimpinan presiden pastinya akan melakukan hal itu.
"Karena itu bagian dari kewenangannya," katanya kepada GenPI.co, Jumat (10/9).
Tony Rosyid mengatakan, tidak ada batasan waktu untuk presiden melakukan reshuffle karena merupakan hak seorang presiden.
"Dengan alasan apa pun, aturan tidak membatasi kewenangan presiden tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan, jika hari ini presiden mengganti menterinya, besok mengganti lagi, itu haknya dan tidak melanggar aturan.
"Hanya saja, ada kepatutan yang menjadi standar rakyat untuk menilai," jelasnya.
Menurutnya, standar menteri diharapkan oleh rakyat yakni, integritas dan kapasitasnya.
"Kalau enggak layak, pasti rakyat teriak dan melakukan kritik," tuturnya.
Baginya, kalau pergantian itu terlalu sering, tentu ini juga dianggap tidak patut.
"Karena, berdampak pada stabilitas kinerja pemerintahan secara umum," jelasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News