GenPI.co - Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul meragukan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mencopot jabatan Yasonna Laoly dari jabatan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Padahal, menurut Adib, banyak sekali permasalahan yang yak kunjung terselesaikan selama Yasonna Laoly menjabat sebagai menteri.
“Oleh karena itu saya katakan bahwa Jokowi perlu menocopot Yasonna Laoly. Lalu, pertanyakannya adalah. Apakah Jokowi berani mencopot Yasonna Laoly?” kata Adib kepada GenPI.co, Sabtu (11/9).
Adib lantas menyoroti sosok Yasonna Laoly yang merupakan kader dari partai yang sama dengan partai pengusung Jokowi, yakni PDI Perjuangan.
“Yasonna Laoly ini representasi dari PDIP. Partai utama pengusung Jokowi, ini yang saya kira mendasar mengapa sejak dulu Yasonna Laoly sulit dicopot,” tuturnya.
Setelah menyadari Yasonna merupakan kader banteg, Adib pun langsung merasa pesimis presiden akan mencabut jabatan Yasonna.
“Ini realita yang terjadi. Oleh karena itu saya pesimis bahwa Jokowi berani mencopot Yasonna,” tandasnya.
Padahal, menut Adib, sejak dulu dirinya secara pribadi mengatakan bahwa Yasonna Laoly harusnya sudah diganti sejak lama.
“Banyak kegaduhan dalam persoalan penanganan mekanisme di Kemenkumham. oleh karena itu, kalau kita lihat track recordnya, sejak 2016 masalah di Lapas ini tak kunjung berakhir,” katanya.
Dirinya lantas menyoroti permasalahan yang umum terjadi di berbagai jeruji besi tanah air.
“Kalau enggak kebakaran, ya pelanggaran pada napi kouptor yang diberikan hak istimewa untuk bebas berkeliaran keluar. Lalu ada juga soal pengendalian narkoba di dalam lapas,” katanya.
“Ini kan selalu berulang-ulang, kejadian yang tidak sekali dua kali,” tandasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News