Anggota DPR RI Sentil Moeldoko: Jangan Merasa Hebat dan Arogan

14 September 2021 07:45

GenPI.co - Anggota DPR RI Syarief Hasan blak-blakan menyesalkan sikap Kepala KSP Moeldoko beserta gerombolan KLB Deli Serdang yang masih saja mencatut nama Partai Demokrat.

Pasalnya, masih beredar surat undangan HUT Partai Demokrat yang akan dilaksanakan oleh rombongan Moeldoko ini di Hotel JHL Solitaire Gading Serpong, Tangerang pada Jumat (10/9).

Syarief Hasan membeber, bahwa apa yang telah dilakukan rombongan KLB Deli Serdang telah merusak tatanan etik demokratis dalam kehidupan politik dan sekaligus mengganggu keamanan di Indonesia.

BACA JUGA:  Jika Pria Mengucapkan 5 Kalimat Ini, Wanita Bakal Melayang

"Tindakan Moeldoko dan gerombolan KLB ilegal Deli Serdang ini sungguh membuktikan hilangnya etika dan nalar politik beradab," jelas Syarief Hasan, Senin (13/9).

"Saya tentu sangat menyesalkan terjadinya dagelan politik yang coba dipertontonkan oleh rombongan KLB ilegal ini. Seharusnya Moeldoko cs merasa malu untuk melakukan manuver yang sangat tidak berkeadaban ini," sambungnya.

BACA JUGA:  Bawang Dayak Campur Madu Khasiatnya Dahsyat, Minta Goyang Terus

Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat ini juga berpandangan seharusnya Moeldoko cs mawas diri dan tidak perlu membuat kegaduhan politik.

Fokus saja menjalankan tugas negara sebagai Kepala Staf Presiden, apalagi tantangan kehidupan bernegara semakin kompleks di era pandemi.

BACA JUGA:  Rezeki 4 Zodiak Mengalir Terus, Bikin Cicilan dan Utang Lunas

Syarief Hasan juga mempertanyakan apakah memang Moeldoko tidak memiliki tanggung jawab profesional selaku pembantu presiden dalam menangani wabah covid-19? Ataukah memang Moeldoko hanya bisa menunjukkan arogansi kekuasaan dengan merusak tatanan demokrasi di Indonesia?

“Mencatut nama Prof. Budi Santoso dalam perayaan HUT ilegal tersebut bukanlah tindakan terpuji. Jelas-jelas Prof. Budi Santoso sangat berkeberatan dengan pencatutan ini," tegas Syarief Hasan.

Apalagi menurut Syarief Hasan, dalam gelaran perayaan HUT yang diadakan oleh Partai Demokrat di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (9/9), Profesor Budi Santoso adalah salah seorang dari 35 "Pejuang Demokrat" yang konsisten menjaga marwah dan kedaulatan partai.

"Tindakan Moeldoko cs ini sungguh sangat memalukan," jelas Menteri Koperasi dan UKM di era Presiden SBY ini.

Jika memang Moeldoko masih merasa sebagai pembantu presiden, seharusnya segaris sejalan, tegak lurus dengan sikap konsisten Presiden Jokowi yang mengakui keabsahan Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono.

"Moeldoko harus mencoba belajar lapang dada, mawas diri, tawadhu. Janganlah merasa hebat dan mengobral arogansi. Jalankan saja tugas negara dengan baik, demokratis, dan fokus membantu Presiden Jokowi," pungkasnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co